Dalam waktu enam jam, tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Resmob Polda Jateng berhasil meringkus pengirim pesan singkat atau SMS pengancam akan meledakkan Kantor Pertamina (Persero) Marketing Operasional Regional (MOR) IV Jateng-DIY di Jalan MH Thamrin, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Pelaku adalah Nurul Fajri (32) warga Perumahan Green Wood, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, seorang wanita berkerudung yang merupakan karyawan koperasi Persada Pertamina (Persero) MOR IV Jateng-DIY.
Saat digiring ke Mapolrestabes Semarang sekitar pukul 12.15 WIB, dengan dipimpin langsung oleh Aiptu Janadi pelaku Nurul mengaku dirinya nekad mengirim SMS mengancam meledakan kantor Pertamina Semarang karena sakit hati.
"Saya sakit hati. Saya kesal karena saya dituduh mencuri uang koperasi Rp 25 juta. Saya sudah berupaya untuk menyelesaikan kekeluargaan dengan yang namanya Pak Suban (Kepala Koperasi Persada Pertamina). Tetapi dia selalu berkelit dan menghindar," ungkap Nurul saat dibawa petugas Resmob ke ruang Kapolrestabes Semarang di Lantai 2, Mapolrestabes Semarang Jalan Dr Soetomo, Kota Semarang, Jawa Tengah Rabu (1/6) siang.
Nurul juga sempat meminta maaf di hadapan awak media. Pasalnya, dirinya sangat merasa jengkel karena dituduh mencuri yang menurut pengakuannya sama sekali tidak dia lakukan. "Saya minta maaf. Saya khilaf," ujarnya.
Selain mengamankan pelaku Nurul, polisi juga mengamankan Joko Purnomo warga Gisiksari, Sadeng, Gunungpati, Kota Semarang. Dia merupakan saksi kunci pemilik counter Nila Cell, tempat pelaku Nurul membeli kartu perdana jenis Simpati. Kartu perdana itu digunakan Nurul untuk mengirim SMS ancaman ke salah satu karyawan Pertamina Semarang.
"Dia (pelaku Nurul) membeli kartu perdana di counter saya sekitar pukul 07.00 WIB. Kemudian, saya minta KTP untuk registrasi kartu perdana tapi menolak. Akhirnya saya beri nama laki-laki dan dia langsung pergi dengan menggunakan sepeda motor sendiri," ungkap Joko kepada awak media.
Pelaku Nurul mengirim SMS ancaman ke salah satu pegawai Pertamina saat dirinya akan berangkat bekerja di Kantor Pertamina Semarang di Jalan MH Thamrin.
Usai membeli kartu dan mengirim SMS ancaman ke salah satu karyawan kantornya sendiri menuju ke kantor dan singgah di Kawasan Makam Bergota yang ada di belakang RSUP Kariadi, Kota Semarang.
Di situlah pelaku Nurul membuang SIM card perdana yang dibeli di Nila Cell kemudian langsung berangkat menuju ke Kantor Pertamina (Persero) MOR IV Jateng-DIY di Jalan MH Thamrin, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Pelaku adalah Nurul Fajri (32) warga Perumahan Green Wood, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, seorang wanita berkerudung yang merupakan karyawan koperasi Persada Pertamina (Persero) MOR IV Jateng-DIY.
Saat digiring ke Mapolrestabes Semarang sekitar pukul 12.15 WIB, dengan dipimpin langsung oleh Aiptu Janadi pelaku Nurul mengaku dirinya nekad mengirim SMS mengancam meledakan kantor Pertamina Semarang karena sakit hati.
"Saya sakit hati. Saya kesal karena saya dituduh mencuri uang koperasi Rp 25 juta. Saya sudah berupaya untuk menyelesaikan kekeluargaan dengan yang namanya Pak Suban (Kepala Koperasi Persada Pertamina). Tetapi dia selalu berkelit dan menghindar," ungkap Nurul saat dibawa petugas Resmob ke ruang Kapolrestabes Semarang di Lantai 2, Mapolrestabes Semarang Jalan Dr Soetomo, Kota Semarang, Jawa Tengah Rabu (1/6) siang.
Nurul juga sempat meminta maaf di hadapan awak media. Pasalnya, dirinya sangat merasa jengkel karena dituduh mencuri yang menurut pengakuannya sama sekali tidak dia lakukan. "Saya minta maaf. Saya khilaf," ujarnya.
Selain mengamankan pelaku Nurul, polisi juga mengamankan Joko Purnomo warga Gisiksari, Sadeng, Gunungpati, Kota Semarang. Dia merupakan saksi kunci pemilik counter Nila Cell, tempat pelaku Nurul membeli kartu perdana jenis Simpati. Kartu perdana itu digunakan Nurul untuk mengirim SMS ancaman ke salah satu karyawan Pertamina Semarang.
"Dia (pelaku Nurul) membeli kartu perdana di counter saya sekitar pukul 07.00 WIB. Kemudian, saya minta KTP untuk registrasi kartu perdana tapi menolak. Akhirnya saya beri nama laki-laki dan dia langsung pergi dengan menggunakan sepeda motor sendiri," ungkap Joko kepada awak media.
Pelaku Nurul mengirim SMS ancaman ke salah satu pegawai Pertamina saat dirinya akan berangkat bekerja di Kantor Pertamina Semarang di Jalan MH Thamrin.
Usai membeli kartu dan mengirim SMS ancaman ke salah satu karyawan kantornya sendiri menuju ke kantor dan singgah di Kawasan Makam Bergota yang ada di belakang RSUP Kariadi, Kota Semarang.
Di situlah pelaku Nurul membuang SIM card perdana yang dibeli di Nila Cell kemudian langsung berangkat menuju ke Kantor Pertamina (Persero) MOR IV Jateng-DIY di Jalan MH Thamrin, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Sumber : Merdeka.com
Teror bom semarang, Teror bom tamrin semarang
0 komentar:
Post a Comment