Petinju Muhammad Ali Tutup Usia di usia Ke 74
Muhammad Ali tutup usia di umur 74 tahun. Sejumlah figur dari berbagai kalangan menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya petinju legendaris itu.
Setelah dirawat akibat masalah pernapasan Ali, yang selama tiga dekade terakhir juga didera Parkinson, menghembuskan napas terakhirnya pada hari ini, Sabtu (4/6/2016) pagi WIB.
Semasa hidupnya mendiang Ali dikenal bukan cuma sebagai petinju melainkan juga aktivis hak-hak sipil dan kemanusiaan, sekaligus juga sosok yang inspiratif.
Berikut sejumlah ucapan belasungkawa seperti dirangkum BBC.
Don King, promotor kenamaan yang juga menangani banyak pertarungannya:
Man, ini hari yang sedih dalam hidup. Saya menyayangi Muhammad Ali, ia teman saya. Ali takkan pernah mati. Seperti Martin Luther King, semangatnya akan terus hidup.
George Foreman, teman dan rival Ali dalam duel Rumble in the Jungle:
Muhammad Ali merupakan salah satu sosok manusia terhebat yang pernah saya temui. Tak diragukan lagi ia merupakan salah satu orang terhebat yang hidup di era ini.
Mantan pebasket Kareem Abdul-Jabbar:
Hari ini kita menundukkan kepala atas kepergian seorang pria yang sudah melakukan banyak hal buat Amerika. Besok kita akan mengangkat kepala lagi mengenang keberaniannya, kelugasannya, dan pengorbanannya demi komunitas dan negara.
Di waktu orang-orang kulit hitam yang bicara mengenai ketidakadilan dicap congkak dan acapkali ditangkap atas satu alasan dan lainnya, Muhammad rela mengorbankan tahun-tahun terbaik dalam kariernya untuk berdiri tegak dan berjuang atas apa yang ia yakini benar. Dengan melakukannya, ia membuat semua orang Amerika, kulit hitam dan putih, berdiri lebih tegak lagi. Saya mungkin punya tinggi 7 kaki 2 inci (2,18 meter) tapi saya tak pernah merasa tinggi ketika berdiri di dalam bayangannya.
Mantan petinju juara dunia Floyd Mayweather:
Takkan ada lagi Muhammad Ali yang lainnya. Komunitas kulit hitam di penjuru dunia, orang-orang kulit hitam di penjuru dunia, membutuhkan dirinya. Ia merupakan suara dari kami semua. Ia juga suara yang membuat saya berdiri di sini saat ini.
Mantan juara dunia kelas bulu Barry McGuigan:
Semua orang ingin bertinju karena dirinya. Ia sedemikian luar biasa dalam banyak hal. Lebih dari segalanya, ia adalah sosok rendah hati dan karismatik. Ia sosok yang tampan luar-dalam dan ia punya hati luar biasa. Ia merupakan olahragawan terhebat yang pernah ada dan kami beruntung ia memilih tinju.
Bernice King, putri aktivis hak-hak sipil Martin Luther King:
Anda adalah seorang juara dalam banyak hal. Anda sudah 'bertarung' dengan baik. Beristirahatlah dengan tenang.
Mantan petinju juara dunia Manny Pacquiao:
Hari ini kita kehilangan seorang raksasa. Tinju diuntungkan oleh talenta Muhammad Ali, tapi umat manusia lebih diuntungkan lagi berkat kualitasnya sebagai manusia.
Aktivis hak-hak sipil yang juga pemuka agama Al Sharpton:
Ali, ia akan selalu jadi yang terhebat. Seorang juara sejati di dalam dan luar lapangan.
Promotor tinju Bob Arum:
Ia merupakan seorang petarung terhebat sepanjang masa tapi karier tinjunya cuma hal kedua dibandingkan kontribusinya terhadap dunia. Di era saya, sudah pasti dirinya merupakan sosok yang paling banyak memberi sentuhan perubahan. Ia sudah melakukan banyak hal untuk mengubah relasi antarras dan pandangan orang-orang, bahkan lebih besar daripada Martin Luther King.
Mantan Presiden AS Bill Clinton, suami dari calon kandidat presiden AS dari Demokrat Hillary Clinton:
Hillary dan saya merasa sedih dengan berpulangnya Muhammad Ali. Sedari hari ia meraih medali emas Olimpiade 1960, penggemar tinju di seluruh dunia sudah tahu mereka melihat perpaduan antara keindahan dan karunia, kecepatan dan kekuatan, yang takkan pernah bisa disaingi.
Kita melihatnya tumbuh dari pemuda dengan keperacayaan diri besar dan sukses menjadi seorang pria dengan keyakinan religius dan politik yang mengantarnya harus membuat keputusan-keputusan sulit dan hidup dengan hasil keputusan tersebut.
Seiring dengan hal tersebut kita melihat keberaniannya di atas ring, menginspirasi kaum muda, penuh belas kasih kepada yang membutuhkan, dan menghadapi tantangan kesehatannya dengan tangguh dan penuh humor.
Calon kandidat presiden AS dari RepublikDonald Trump di Twitter:
Muhammad Ali meninggal dunia pada usia 74 tahun! Seorang juara yang hebat dan pria yang menyenangkan. Ia akan dirindukan oleh semua orang!
Apakah kita merasa bersedih, ketika ketaatan kita semakin hari kian melemah? Ketika shalat-shalat kita kehilangan kekhusyukan? Ketika ibadah-ibadah kita miskin kualitas dan keikhlasan? Atau mungkin ketika kita meninggalkan shalat?
0 komentar:
Post a Comment