Mendengkur Picu Serangan JAntung
Seorang pendengkur dapat berisiko terkena masalah kesehatan yang serius. Apnea tidur obstruktif adalah suatu penyakit yang sering dikaitkan dengan mendengkur yang kronis. Kondisi ini menciptakan beberapa masalah, termasuk:
1. Gangguan pernafasan panjang (lebih dari 10 detik) saat tidur yang disebabkan oleh obstruksi parsial atau total serta penyumbatan saluran pernafasan.
2. Sering terbangun dari tidur, meskipun dia mungkin tak menyadarinya.
3. Pendengkur dengan apnea tidur obstruktif yang ringan selalu mencoba untuk menjaga otot-otot tenggorokan mereka cukup tegang untuk mempertahankan aliran udara.
4. Level oksigen dalam darah sering rendah yang menyebabkan jantung memompa lebih keras dan tekanan darah meningkat. Alhasil, tidur malam Anda jadi tak berkualitas sehingga sering mengantuk di siang hari. Orang yang menderita apnea tidur berkepanjangan akan mengakibatkan tekanan darah tinggi dan dapat menyebabkan pembesaran jantung dengan risiko tinggi serangan jantung dan stroke.
5. Jika tubuh tidak mendapat cukup oksigen, maka tubuh memproduksi adrenalin, zat kimia yang membantu tubuh kita untuk melawan dan mengatasi stres. Adrenalin juga membuat gula darah meningkat yang akhirnya menyebabkan diabetes.
Anda masih punya waktu untuk mengubah kebiasaan mendengkur Anda. Cobalah tips merubah perilaku mendengkur berikut ini.
1. Menurunkan berat badan
2. Hindari obat penenang, obat tidur, dan antihistamin sebelum Anda tidur
3. Hindari alkohol, makanan berat, dan snack, setidaknya empat jam sebelum Anda tidur
4. Menetapkan pola tidur yang teratur, misalnya, cobalah untuk pergi tidur pada waktu yang sama setiap malam
5. Aturlah posisi tidur Anda. Jangan terlentang, sebaiknya Anda tidur menyamping
6. Anda bisa menggunakan masker hidung yang memaksa udara melalui saluran udara bagian atas. Tekanan yang konstan dan berkesinambungan akan membantu Anda bernafas lebih baik dan tidur sepanjang malam.
Apakah kita merasa bersedih, ketika ketaatan kita semakin hari kian melemah? Ketika shalat-shalat kita kehilangan kekhusyukan? Ketika ibadah-ibadah kita miskin kualitas dan keikhlasan? Atau mungkin ketika kita meninggalkan shalat?
0 komentar:
Post a Comment